Aku berjalan setapak demi setapak
Berjalan mengarungi hidup tanpa kenal letih
Untuk meraih sebuah mimpi
Mimpi yang mungkin setiap orang impi - impikan
Namun mimpi tinggalah harapan
Bak pasir yang tersapu debur ombak yang hilang begitu saja
Rasa hati ingin berteriak sekencang mungkin
Karena tertusuk duri yang menyiksa batinku hingga tertatih
Seiring hari demi hari ku jalani
Aku menjadi tak peduli,
Tak peduli terhadap mimpiku yang telah menjadi bayang - bayang ilusi
Tak peduli terhadap cibiran - cibiran yang kunjung meradang dipikiranku
Bagiku semua hantaman keras yang telah ku dapat,
Telah beralih menjadi sebuah pelajaran berharga yang membuat mataku terbuka,
Hingga memperkokoh pendirian dan keyakinanku,
Untuk menarik kembali sedikit demi sedikit tali mimpi yang lalu hampir ku genggam